Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan
dan keinginan di dalam dunia ini, dan bahkan keinginan tersebut selalu
ada dan tidak terbatas, dari hal paling kecil yang bersifat pribadi
hingga hal yang menyangkut kebutuhan semua orang seperti halnya pada
sebuah Negara. Bagi sesorang yang beriman, tentunya segala kebutuhan,
cita-cita, harapan, dan keinginan tersebut, tidak serta merta selalu
ditempuh melalui jalan usaha secara praktis belaka. Namun, ia akan
terlebih dahulu mengadukannya kepada Allah SWT, salah satunya dengan
cara melakukan Shalat Hajat.
Shalat Hajat adalah shalat sunat yang
dikerjakan karena sesorang mempunyai maksud atau keperluan dan berharap
Allah SWT mengabulkannya. Hajat atau keperluan ini ada yang kepada Allah
SWT dan ada juga yang mempunyai hajat kepada sesama manusia, atau
disebut dengan urusan duniawi dan ukhrawi.
Shalat Hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah dan Rasulullah saw. Selain itu, Shalat Hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.
Shalat dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 raka’at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat (lihat pada shalat sunnat).Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang mempunyai hajat kepada Allah SWT atau kepada seorang manusia, maka hendaklah ia berwuduk dengan sebaik-baiknya kemudian dia bersolat dua raka’at.” (Riwayat At-Tarmizi)
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad shahih dari Abu Darda’ bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa berwudhuk dan menyempurnakannya, kemudian solat dua raka’at dengan sempurna, nescaya Allah memberikan apa saja yang dimintanya, sama ada cepat ataupun lambat.”
Solat sunat ini mempunyai kelainan kerana pada sujud yang terakhir, mukmim yang melakukan solat hajat itu perlu memuji-muji Allah SWT disertakan dengan niat apa yang dihajati atau hendak dicapai. Sesudah melakukan solat hajat, perlu berdoa sekali lagi agar permintaan mudah dimakbulkan.
Shalat Hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah dan Rasulullah saw. Selain itu, Shalat Hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.
Shalat dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 raka’at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat (lihat pada shalat sunnat).Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang mempunyai hajat kepada Allah SWT atau kepada seorang manusia, maka hendaklah ia berwuduk dengan sebaik-baiknya kemudian dia bersolat dua raka’at.” (Riwayat At-Tarmizi)
Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad shahih dari Abu Darda’ bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa berwudhuk dan menyempurnakannya, kemudian solat dua raka’at dengan sempurna, nescaya Allah memberikan apa saja yang dimintanya, sama ada cepat ataupun lambat.”
Solat sunat ini mempunyai kelainan kerana pada sujud yang terakhir, mukmim yang melakukan solat hajat itu perlu memuji-muji Allah SWT disertakan dengan niat apa yang dihajati atau hendak dicapai. Sesudah melakukan solat hajat, perlu berdoa sekali lagi agar permintaan mudah dimakbulkan.
Solat
hajat boleh didirikan secara bersendirian atau berjemaah, sama ada pada
waktu siang maupun malam hari. Lebih afdal solat bersendirian sewaktu
suasana sunyi selepas tengah malam (selepas 2/3 malam, iaitu 1/3 malam
terakhir) kerana ianya lebih berkesan, lebih khusyuk dan amat hening
suasananya.
Solat Sunat Hajat dilakukan dengan pelbagai cara dan ia boleh didirikan sehingga 12 rakaat dan paling minima adalah 2 rakaat. Solat sunat ini mempunyai kelainan kerana pada sujud yang terakhir, mukmim yang melakukan solat hajat itu perlu memuji-muji Allah dan disertakan dengan niat hajat yang hendak dicapai. Sesudah melakukan solat hajat, perlu berdoa sekali lagi agar permintaan mudah di makburkan.
FADHILAT SOLAT HAJAT
* Berasa tenang setelah bebanan disampaikan kepada Allah SWT.
* Menjadi lebih bersifat ikhlas menerima ketentuan Allah.
* Permohonan dimakbulkan Allah SWT.
PANDUAN SOLAT HAJAT
Solat Sunat Hajat dilakukan dengan pelbagai cara dan ia boleh didirikan sehingga 12 rakaat dan paling minima adalah 2 rakaat. Solat sunat ini mempunyai kelainan kerana pada sujud yang terakhir, mukmim yang melakukan solat hajat itu perlu memuji-muji Allah dan disertakan dengan niat hajat yang hendak dicapai. Sesudah melakukan solat hajat, perlu berdoa sekali lagi agar permintaan mudah di makburkan.
FADHILAT SOLAT HAJAT
* Berasa tenang setelah bebanan disampaikan kepada Allah SWT.
* Menjadi lebih bersifat ikhlas menerima ketentuan Allah.
* Permohonan dimakbulkan Allah SWT.
PANDUAN SOLAT HAJAT
Sekiranya dilakukan selepas terjaga dari tidur pada sebelah malam, sebelum melakukan Solat Sunat Hajat, hendaklah bersugi dan mandi terlebih dahulu kemudian berwuduk bagi membersihkan diri dan menyegarkan diri. Pakailah pakaian yang bersih dan afdalnya berwarna putih.
Alhakim berkata,“Sesiapa yang melaksanakan solat sunat hajat, hendaklah ia mandi pada malam Jumaat dan memakai pakaian yang bersih dan solatlah di waktu sahur dengan niat mohon dipenuhi hajatnya.”
Sebaiknya dirikanlah Solat Sunat Wuduk dan Tahajjud terlebih dahulu sebelum melakukan Solat Sunat Hajat.
Dasar Hukum Shalat Hajat
Hukum mengerjakan shalat sunnat hajat adalah sunnat Mu’akkad, maksudnya yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya. Seperti yang telah dijelaskan didalam firman Allah SWT yang artinya sebagai berikut :
“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada ALLAH) dengan sabar dan sholat, karena sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar (QS. Al Baqarah : 153)
Hukum mengerjakan shalat sunnat hajat adalah sunnat Mu’akkad, maksudnya yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya. Seperti yang telah dijelaskan didalam firman Allah SWT yang artinya sebagai berikut :
“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada ALLAH) dengan sabar dan sholat, karena sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar (QS. Al Baqarah : 153)
Di dalam hadist yang telah di riwayatkan oleh Imam
Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Abi Auf r.a juga menerangkan,
bahwa Rasulullah SAW juga telah bersabda yang artinya sebagai berikut :
“Barang siapa yang mempunyai hajat (kebutuhan) kepada
Allah atau kepada salah seorang dari anak Adam, hendaklah ia berwudhu
dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat, kemudian hendaklah
ia mengucapkan pujian kepada Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi
SAW, dan kemudian hendaklah berdoa.
Dalam hadist yang lain Rasulullah SAw bersabda
Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian salat
dua rakaat (Salat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa
yang ia pinta cepat atau lambat" ( HR.Ahmad
Waktu Shalat hajat
Waktu Shalat hajat
Shalat hajat ini dapat dilakukan kapan saja,kecuali pada waktu waktu yang diharamkan atau dilarang untuk shalat.
Jumlah rakaat shalat hajat
Shalat Hajat sendiri dikerjakan minimal 2 raka’at dan maksimal sampai dengan 12 (dua belas) raka’at dengan masing – masing dua raka’atnya satu salam.
Niat Shalat Hajat
Niat shalat hajat ini, seperti juga salat-salat lain, dilakukan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan ridha-Nya, apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.
Niat dilakukan di dalam hati ketika sedang takbiratul ihram (mengangkat tangan). Lafazh niat salat hajat:
أُصَلِّي سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعاَلَى
Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat salat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara/Praktek Shalat hajat.
Tata cara melaksanakan/kaifiyat shalat hajat ialah sama dengan shalat sunsh lainya yang membedakan hanya pada niatnya saja.
Hendaknya membaca Ayat Kursi dan surah Al-Ikhlash pada tiap rakaat. Diriwayatkan dari Wahiib ibn Al-Ward, ia mengatakan bahwa dari doa yang dikabulkan adalah seorang hamba yang salat 12 rakaat, ia membaca pada tiap rakaatnya ayat Kursi dan surah Al-Ikhlas 1
Bacaan Doa Shalat Hajat
Setelah kita selesai mengerjakan shalat hajat hendaknya kita duduk dengan khusyu serta memperbanyak bacaan istighfar,Bacaanya sebagai berikut.
اَسْتَغْفِرُاللهَ الّذِيْ لاَ اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوّمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi
Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.
Bisa juga membaca sayyidul Istighfar
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ
إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ،
أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ
فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْت
"Allahumma
anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana
‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa
shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii,
faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau”
Selanjutnya bersalawat kepada Nabi SAW
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ،
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ،
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim
wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad
wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim,
innaka hamidun majid.” [Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan
kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah
keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi
keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha
Terpuji lagi Maha Mulia
Kemudian Membaca Tasbih,tahmid ,dan tahlil
Kemudian
duduk dengan khusyu menganggkat kedua tangan membaca doa dengan niat
hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan
ridha-Nya,
Bacaan Doa Shalat Hajat
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ
وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ
مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَتَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ
هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضَا إِلاَّ
قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Laa ilaha illallohul haliimul
kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil
‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal
ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin Laa tada’ lii
dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan
hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.
Artinya: Tidak ada Tuhan selain Alloh yang maha penyantun dan pemurah, Maha Suci Alloh, Tuhan pemelihara ‘Arasy yangg Maha Agung. Segala puji bagi Alloh Tuhan seru sekalian alam. Kepada mulah aku memohon sesuatu yg memajibkan rahmatmu, dan sesuatu yangg mendatangkan ampunanmu dan memperoleh keuntungan pada tiap tiap dosa. Janganlah engkau biarkan dosa daripad adiriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yangg mendapat kerelaanmu, melainkan Engkau kabulkan, Wahai Tuhan yang paling Pengasih dan Penyayang
Kalaupun tidak bisa berdoa dengan bahasa arab,berdoalah dan memintalah kepada Alloh secara lisan denga bahasa indonesia atau bahasa anda dengan khusyu dan penuh keikhlasan agar Allah mengabulkan permintaan atau hajat anda tersebut.
Alangkah baiknya , jika shalat sunnat hajat tidak cukup hanya dikerjakan satu kali saja, akan tetapi hendaknya dikerjakan sampai tiga kali atau bahkan sampai tujuh kali, tergantung penting dan tidaknya perkara hajat yang sedang dihadapi.
udah tau kan sekarang rahasianya, kuuuuuuy kita mendirikan sholat hajat semoga Allah Swt mengambulkan setiap perkara yang menajdi keinginan kita. Semoga bermanfaat ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar